Bila untuk sekadar variasi ketika harus melayani istri, film porno bisa jadi referensi. Asal jangan kebablasan lalu keasyikan nonton film porno, bahkan sampai lupa waktu dan lupa diri.
Bukan apa-apa, berbagai studi telah memperlihatkan dampak negatif dari kegemaran menonton film porno, baik terhadap kondisi fisik maupun mental penikmat film porno. Penasaran? Berikut dampak yang dimaksud seperti halnya dirangkum
detikHealth, Jumat (30/5/2014).
1. Otak mengecil
Tim peneliti dari Max Planck Institute for Human Development, Jerman menemukan pria yang suka dan sering menonton adegan seksual dalam film porno memiliki korteks yang lebih kecil dibanding pria yang tidak melakukannya. Padahal bagian otak inilah yang turut menentukan tingkat kecerdasan pria.
Ini artinya semakin banyak menonton film porno, bisa jadi seseorang akan makin bodoh dibuatnya. Psikolog Zoya Amirin, M.Psi. juga mengatakan kecanduan pornografi pada pria yang sudah menikah setali tiga uang dengan selingkuh, karena sama saja dengan menghadirkan pihak ketiga dalam rumah tangga.
2. Impoten
Ursula Ofman, Psy.D, psikolog klinis dan ahli terapi seks mengatakan video porno memang menginspirasi dan memotivasi pria untuk melakukan hubungan seks. Namun jika terlalu sering menonton video porno sendirian, masturbasi yang dilakukan pun akan menjadi lebih sering. Hal inilah yang menyebabkan pria mengalami disfungsi ereksi.
Terlebih jika terlalu sering menonton video porno sambil masturbasi, otak dan tubuh Anda akan mengalami perubahan pada rangsangan seksual. Jika dibiarkan, otak hanya akan menerima rangsangan seksual dari tangan dan juga gambar atau video di depan Anda.
"Jika hal itu terus dilakukan, Anda akan benar-benar kehilangan rangsangan seksual terhadap lawan jenis Anda," tegas Ursula.
3. Performa bercinta menurun
Selain impotensi, kebanyakan menonton film porno juga akan menurunkan performa pria ketika beraksi di atas ranjang. Apalagi kalau ia sampai merasa 'ketagihan', menandakan bahwa kepercayaan dirinya rendah dan kemungkinan ia tak bisa menikmati aktivitas seksual biasa.
Hal ini dikarenakan adanya stimulasi dopamin (neurotransmitter yang mengaktifkan pusat kesenangan di otak) secara terus-menerus akibat menonton film porno. Akibatnya otak kehilangan kemampuannya untuk merespons tingkat normal dopamin. Dengan kata lain pria tersebut perlu pengalaman yang bersifat ekstrem untuk bisa terangsang dan merasa terpuaskan dengan aktivitas seksual.
4. Kecanduan seks
Seks memang salah satu kebutuhan manusia. Namun bila aktivitas ini menjadi candu atau hasrat seksualnya begitu kuat hingga sulit terkontrol, maka ini tandanya sudah bahaya.
"Kecanduan seks adalah kebutuhan kompulsif untuk melakukan tindakan seksual guna mendapatkan pemenuhan. Ini serupa dengan perokok yang mendapatkan pemenuhan dari merokok atau alkohol," ujar Dr Vihang Vahia, psikiater di Breach Candy Hospital, Mumbai.
Ngerinya, Dr Vahia juga mengatakan umumnya seorang pecandu seks tak bisa berhenti, meskipun konsekuensi negatifnya begitu parah. Dan obsesi pada seks ini bisa mengarah pada masalah yang berkaitan dengan hubungan kerja dan interaksi sosial. Perlu diingat bahwa kecanduan seks juga merupakan sebuah gangguan mental.
5. Pelecehan seksual dan perkosaan anak
Sudah banyak kasus pelecehan dan perkosaan terhadap anak hanya karena kebanyakan 'mengonsumsi' video porno. Mirisnya, ini tak hanya dilakukan oleh orang dewasa kepada anak-anak, tapi juga teman sekelas atau teman sepermainan.
Seperti yang terjadi pada bocah berusia 10 tahun di Inggris yang kecanduan pornografi. Ia nekat memperkosa anak perempuan tetangganya yang baru berusia 8 tahun. Bahkan di Meksiko, anak kelas 6 SD sudah berani membuat video porno amatir bersama teman-temannya. Belum lagi kasus pencabulan yang dialami murid TK-SMP yang banyak terjadi sepanjang tahun 2013-2014 di penjuru Indonesia.
SUMBER
0 komentar :
Posting Komentar