Selasa, 02 Juli 2013

Macam-Macam Produk Dan Cara Pengolahan Rumput Laut

Share & Comment
 Penggunaan rumput laut untuk berbagai macam keperluan telah dilakukan oleh masyarakat Indonesia dalam berbagai macam produk, mulai dari skala rumah tangga hingga skala industri. Varian produk yang dihasilkan juga bermacam-macam, mulai dari perawatan kecantikan hingga pembuatan es krim dan pengental susu. 

Sayang sekali masyarakat yang menggunakannya sebagai sumber penghasilan masih sangat minim, hal ini disebabkan oleh minimnya informasi yang didapatkan. Selama ini masyarakat pantai yang membudidayakan tanaman "ajaib" ini rata-rata tidak mengetahui "end product" dari rumput laut, mereka hanya tahu budidaya tanpa mengetahui peluang yang ada dibalik rumput laut ini.
A. PRODUK RUMPUT LAUT
1.Alginat
Alginat pertama kali di ekstrak dari rumput laut jenis Laminaria  oleh seorang ahli kimia Inggris ECC .Stanford pada tahun 1883, kemudian ekstraksi alginat dikembangkan  dengan tujuan untuk memperbaiki mutu alginat yang dihasilkan.  Rendemen alginat yang dihasilkan dari rumput laut tergantung dari jenis rumput laut coklat, kondisi tempat tumbuhnya dan iklim serta intensitas cahaya, besar kecilnya arus, umur dan juga penanganan pada pra panen , proses pasca panen.     

Sebelum proses ekstraksi alginat rumput laut coklat yang telah dikeringkan dilakukan perlakuan pendahuluan, tujuannya untuk menentukan mutu akhir alginat yang dihasilkan yaitu perendaman dalam air,dilanjutkan dalam asam atau CaCL2 dan atau pada larutan formaldehid. 

2. Proses Pembuatan Alginat  
a. Pembersihan         
Sebelum diolah rumput laut dibersihkan dari kotoran, seperti pasir,batu karang dll.Pencucian dilakukan dengan cara menyemprotkan air ke rumput laut. Direndam selama 24 jam dengan air bersih, hingga lunak.

b. Perendaman        
Tahapan selanjutnya rumput laut dapat digunakan sebagai bahan baku alginate. Untuk menghilangkan kotoran yang larut dalam alkali, rumput laut direndam dalam larutan HCL 0.1 - 0.5% Tujuan perendaman dalam air untuk mengembalikan kondisi rumput laut seperti pada kondisi awal / segar, lunak sehingga mempermudah proses ekstraksi serta melarutkan zat yang terkandung dalam rumput laut seperti laminari, manitol,zat warna serta garam garam lain  (KCL


Gambar 16 perendaman Rumput laut Coklat sebelum diekstrak
c. Ekstraksi/perebusan
Rumput laut yang sudah diasamkan ( asam Alginat) dicuci dengan menggunakan air panas 45◦C selama 30 – 60 menit.Setelah itu rumput laut di potong – potong dan diaktrak dengan larutan Na2CO3 12- 13%  pada suhu 60 – 70 ◦C.Tujuannya untuk mempermudah pemisahan  larutan alginat dengan residu, ditambah air sebanyak 4 kali volume larutan 


 Gamba 17 Ekstraksi/Perebusan rumput laut coklat dalam larutan   basa
d. Penyaringan        
Larutan alginat dipisahkan dengan menggunakan floating tank untuk memisahkan kotoran yang terikut dengan larutan alginat



Gambar 18 Penyaringan

e. Pemutihan/Pemucatan        
Setelah bebas dari kotoran, larutan alginat diputihkan dengan menambahkan  larutan  NaOH  12%  sebanyak  1/10  volume larutan  alginat.



Gambar  19 Pemutihan/Pemucatan

f. Pengendapan asam alginat       
Tahapan selanjutnya adalah pengendapan dengan menambahkan laruta asam sulfat (H2SO4) 10% sebanyak 1/10 volume laruitan alginat dan dimasukkan bersama sama ke dalam tangki koagulasi/pengendapan, gel asam alginat dipisahkan dari larutan dengan cara filtrasi atau pemisah centrifugal.



 Gambar 20   Pengendapan Asam alginat

g. Pengendapan Natrium alginat         
Natrium alginat mengendap pada konsentrasi alcohol diatas 30%  yaitu 40% dengan cara diaduk pelan pelan dan didiamkan hingga mengendap sempurna. Asam alginat diubah menjadi natrium alginat dengan menambahkan NaCO3 dan metil alcohol.Garam alginat yang terbentuk dipisahkan dari larutan dengan cara disaring



Gambar 21 Pengendapan Natrium Alginat

h. Pengeringan dan Penepungan      
Garam alginat yang sudah dipisahkan dikeringkan diatas para – para dan selanjutnya dihaluskan sampai menjadi bubuk dengan ukuran 80 m- 100 mesh 

 

 Gambar  24  Skema pengolahan Na Alginat (yunisal,1999)

2. Pengolahan ATC a. Alkali Treated Carragenan (ATC)         
Proses pengolahan rumput laut menjadi ATC pada prinsipnya adalah sangat sederhana, yaitu dengan merebusnya dalam larutan KOH pada suhu 85oC selama 2-3 jam. Kemudian rumput laut dinetralisasi melalui pencucian, dipotong-potong dan dikeringkan sehingga diperoleh ATC Cottonii yang berbentuk kepingan (Chips). Perebusan rumput laut dalam larutan alkali dimaksudkan untuk meningkatkan titik leleh karaginan di atas suhu pemasaknya, sehingga tidak larut menjadi pasta. Selain digunakan sebagai bahan baku pengolahan karaginan murni, ATC juga diproses lebih lanjut sebagai bahan pengikat dan penstabil dalam industry makanan ternak untuk pasaran Eropa, Amerika dan Asia Pasifik.

b. Prosedur :
1.       Rumput laut dicuci terlebih dahulu sampai bersih.
2.       Setelah itu lakukan perebusan dalam larutan KOH 6-8% yang telah dipanaskan terlebih dahulu hingga suhu 80-85oC, selama 2-3 jam. Jika konsentrasi KOH yg digunakan 6%, maka lama perebusan 3 jam atau jika konsentrasi KOH yang digunakan 8%, maka lama perebusan 2 jam.  Volume larutan KOH yang digunakan sebagai perebus sebanyak 3-4 kali berat rumput laut kering. Selama perebusan rumput laut diaduk-aduk sehingga pemanasan merata. 

3.       Selanjutnya rumput laut direndam dan dicuci berulang-ulang sampai sampai air pencuci netral (pH 7). Larutan KOH bekas rebusan rumput laut dapat digunakan kembali sebanyak 3-4 kali, tetapi konsentrasinya harus diukur kembali. 

4.       Rumput laut kemudian dipotong-potong sepanjang 4-5 cm, kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari selama 2-3 hari, sehingga diperoleh ATC dalam bentuk kepingan (chips).

5.       Produk akhir yang diperoleh kemudian digiling dan disaring menjadi tepung ATC yang berukuran 40-60 mesh. 

3. Karaginan (Skala Rumah Tangga)
a. Karaginan         
Karagenan adalah senyawa hidrokoloid yang merupakan senyawa polisakarida frantai panjang yang diekstrak dari jenis rumput laut kaginofit, contohnya E.cottonii sp,Hypnea sp.         

Derajad kekentalan karagenan dipengaruhi oleh konsentrasi, temperature dan molekul lain yang larut dalam campuran tersebut.       

b. Prosedur :
  1. Rumput laut direndam dalam air tawar selama 12-24 jam, kemudian dibilas dan ditiriskan.
  2. Setelah bersih rumput laut direbus dalam air dengan perbandingan rumput laut dengan air 1:15, suhu 120oC selama 15 menit. Perebusan memakai pres cooker. Selanjutnya dilakukan perebusan lagi tanpa tekanan pada suhu 100oC selama 2-3 jam.
  3. Rumput laut yang lunak dihancurkan dengan blender dan ditambahkan air panas (90oC) dengan perbandingannya 1:30. Hasilnya disaring dengan dengan kain kasa halus.
  4. Filtrat diendapkan dengan menambahkan metal alkohol dengan perbandingan 2.5:1, bisa juga dengan menambahkan alkohol 90%, atau membekukannya pada suhu -10oC – 6oC selama 24 – 48 jam.
  5. Endapan yang bercampur alkohol disaring dengan kain kasa. Hasil saringan ini masih berupa karaginan basah. Filtrat yang beku perlu dicairkan dahulu untuk selanjutnya disaring lagi.
  6. Karaginan basah dikeringkan selama 3-4 hari. Tepung karaginanan dapat diperoleh setelah proses penggilingan.  
4. Semi Carragenan Refined (SCR)
 a.  Diskripsi Semi Carragenan Refined         
Semi refined carrageenan (SRC) merupakan produk intermediate untuk mendapatkan karagenan dengan mutu yang lebih baik. Rumput laut yang digunakan adalah rumput laut jenis Eucheuma sp segar yang baru dipanen.  Untuk mendapatkan kandungan karagenan yang maksimum sebaiknya rumput laut dipanen tepat 42 hari setelah budidaya.

bahan : Eucheuma cottonii  sp segar, KOH b.
Prosedur  Pengolahan
1.       Pencucian
Rumput laut Rumput  laut yang baru dipanen dicuci bersih untuk menghilangkan garam dan kotoran lainnya.

2.       Perebusan
Perbusan RL dalam larutan KOH 6-8% yang telah dipanaskan lebih dulu sampai mencapai suhu 80-85oC, selama 2-3 jam.  Untuk konsentrasi KOH 6% waktu perebusan yang diperlukan adalah 2 jam.  Volume larutan KOH yang digunakan untuk perebusan adalah 3-4 kali berat rumput laut kering.  Selama perebusan dilakukan pengadukan agar panas merata.

3.       Pencucian
Setelah perebusan dilakukan pencucian berulang-ulang sampai air pencuci netral (pH 7).  Larutan KOH bekas perebusan dapat digunakan kembali sebanyak 3-4 kali dengan konsentrasi yang diukur kembali.

4.       Pemotongan
Rumput laut yang sudah bersih dan netral dipotong-potong dengan ukuran 2-5 cm.

5.       Pengeringan
Potongan rumput laut kemudian dijemur dibawah sinar matahari selama 2-3 hari atau menggunakan mesin pengering.

6.       Pengemasan
Rumput laut dalam bentuk chips tersebut kemudian dikemas dalam kemasan plastik jenis PE ketebalan 0.3 mm. 
5 .Agar agar  
a. Agar agar rumput laut         
Pengolahan rumput laut menjadi bahan baku sudah banyak dilakukan petani, akan tetapi hanya terbatas sampai rumput laut kering. Pengolahan agar agar dari rumput laut merupakan alternatif untuk pengembangan usaha para petani.               

Agar agar merupakan senyawa ester asam sulfat dari senyawa galaktan yang tidak larut dalam air dingin,tetapi larut dalam air  panasdengan membentuk gel. Pada umumnya agar agar ini dibuat dari bahan baku Glacelaria sp .

b. Pengolahan agar agar rumput laut        
1,Perendaman dan pencucian          
Rumput laut yang telah mengalami proses pencucian awal ,dicuci ulang sampai bersih, selanjutnya rumput laut direndam dalam kaporit 0.25% selama 4-6 jam sambil diaduk hingga diperoleh rumput laut yang putih dan bersih. Setelah putih, rumput laut direndam selama 3 – 4 jam dengan menggunakan air tawar.         

2.Penambahan asam cuka dan asam sulfat encer 
Rumput laut ditempatkan dalam wadah, kemudian ditambah dengan asam sulfat encer dan asam cuka diaduk selama 15 menit atau sampai betul betul lunak. Selanjutnya pencucian ulang sampai bau bahan kimia hilang.         

3. Perebusan
Hasil rendaman dengan sulfat, selanjutnya ditambah air dengan perbandingan 1 : 50 ,dimasak dengan suhu 90 -100◦C dengan pH 5 – 6, Tingkat keasaman diatur dengan menambahkan asam cuka 0.5%. Fungsi asam cuka untuk memperoleh tekstur molekul yang konsisten dan sebagai stabilizer. Pemasakan dilakukan selama 4 – 8 jam sambil diaduk hingga rata. Hingga rumput laut menjadi bubur encer.           

4. Penyaringan               
Bubur rumput laut encer disaring , untuk memisahkan antara residu dan larutan.Filtrat didinginkan sampai membeku           

5.Pengepresan               
Agar agar yang sudah beku dipotong dengan ketebalan 1 cm, potongan agar agar ditumpuk kemudian di bagian atas diberi pemberat dan didiamkan selama 24 jam sampai terjadi terjadi lembaran tipis selanjutnya dijemur sampai kering.


Gambar  25, Lembaran agar agar kering
6. Penepungan             
Lembaran lembaran agar agar dihaluskan hingga menjadi  tepung.


6. Dodol Rumput Laut  
a. Diskripsi Dodol           
Makanan atau jajanan yang dibuat dr rumput laut  dan tepung ketan, santan kelapa, dan gula merah, kadang-kadang dicampur buah-buahan, spt durian, sirsak dibungkus daun (jagung), kertas.

BAHAN:
Eucheuma cottonii  100  % 
Tepung ketan  5  %
Gula pasir   30  %
Garam          0,2  %
Vanili    0,2  %
Pewarna   0,01 %
Air    200  %

b.Cara Pengolahan:
1. Eucheuma cottonii kering direndam dalam air bersih selama 24-48 jam kemudian ditimbang.


Gambar 27 Perendaman rumput Laut 

2. Pemotonganl rumput laut  dan pemblenderan diblender



Gambar 28   Pemotongan dan pemblenderan

3. Rumput laut yang sudah di haluskan kemudian dimasak dalam air mendidih, diaduk sampai mengental/menjendal.


Gambar  29 ..Pengadukan

4. Penambahan bahan-bahan lain dan aduk sampai menjendal/tidak lengkat bila ditekan dengan jari


Gambar 30 Dodol rumput laut

5. Setelah masak  adonan dituangkan ke dalam cetakan/Loyang dan dinginkan sampai menjendal.
6. Potong-potong ukuran 3x2x1 cm, kemudian keringkan dengan oven 60-70oC (24-48 jam).
7. Dikemas dengan plastik atau kertas minyak.  7. Manisan Rumput Laut a.  Deskripsi Manisan Rumput Laut Pada umumnya manisan terbuat dari buah buahan, dan terdiri dari manisan basah dan kering. Namun baik manisan basah maupun kering bentuknya harus menarik dan rasa yang disukai konsumen. Pada dasarnya pembuatan manisan rumput laut sama dengan pembuatan manisan buah.           

Bahan : 
Rumput  Eucheuma cottonii 300 gr
Gula     600 gr Air     600 ml
Asam sitrat    0,5 %
Natrium benzoate   0,1 %
Pewarna    secukupnya. 

b. Cara Pengolahan 
1     Pencucian      
Untuk membuat manisan rumput laut ada beberapa tahap proses yang harus dilakukan,yaitu pencucian, perendaman,dan pengolahan. Sebelum direndam, rumput laut dicuci terlebih dahulu, untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada rumput laut.


Gambar . 31 Rumput laut kering

2.Perendaman              
Setelah itu  rumput laut kering direndam dengan air tawar sebanyak 10 Kali berat rumput laut sampai rumput laut terendam semua dalam air. Setiap 12 jam sekali air tawar diganti dengan yang baru, Penambahan air saat perendaman menjadi 2 (dua) kali lipat, untuk mengembangkan volume rumput laut. Perendaman dilakukan dua sampai 3 hari hingga mengembang sampai 5 – 6 kali berat rumput laut kering, dan teksture rumput laut lunak , tidak amis dan berwarna putih bersih dan bening


Gambar 32 Rumput laut setelah perendaman

3. Perendaman dalam tawas           
Tahapan selanjutnya adalah perendaman dalam air tawas atau kapur sirih dengan konsentrasi 1%  selama 2 jam yang gunanya agar rumpur laut tidak berair atau kesat. Rumput laut yang sudah ditangani ini merupakan bahan baku untuk manisan. 4. Pemotongan dan pembuatan larutan gula Rumput laut yang telah dicuci dan ditiriskan  selanjutnya dipotong potong denngan ukuran panjang 3 – 3,5 cm


Gambar 33 pemotongan rumput laut

Penyiapan larutan gula dengan  perbandingan Gula dan air 1:1 Untuk   mendapatkan larutan gula yang bersih, selama perebusan dapat   dibersihkan dengan putih telur


Gambar 34 Pembuatan larutan gula

5 Penyaringan      
Setelah mendidih, larutan gula disaring dengan menggunakan kain kasa, lalu didinginkan. Tujuan penyaringan untuk memisahkan larutan dari kotoran kotoran yang tercampur dengan gula, sehingga tidak mengotori rumput laut yang akan direndam. Selanjutnya larutan ditambah dengan perasa dan larutan asam sitrat 0.5%, sodium benzoate, 0,1% -0,2% serta pasta pewarna dan aroma 1%,Fungsi dari asam sitrat adalah memberikan rasa asam, sedang benzoate adalah sebagai pengawet , pewarna untuk member warna agar menari, sedangkan aroma untuk perasa. 


Gambar 35 Penyaringan      Gambar 36 Perendaman larutan gula

6. Perendaman           
Rumput laut kemudian dimasukkan ke dalam larutan gula dingin dengan per perbandingan air gula dan rumput laut 1 :2, Perendaman dilakukan lebih  kurang selama 1 hari,sampai  gula Benar – benar meresap.  Setelah perendaman, rumput Laut dikemas ke dalam wadah  tertutup dan disimpan ke dalam wadah dan disimpan di dalam lemari es.



Gambar 37 Manisan Rumput Laut

8. Cendol Rumput Laut
a. Deskripsi Cendol         
Cendol adalah sejenis minuman dari santan dan gula merah  yang isinya dari potongan rumput laut  yang ditambah dengan perasa 

b. Pengolahan
Bahan :
Eucheuma cottonii  100 %
Kapur atau air beras 1 %
Pewarna   secukupnya
 Essence   1 %
Susu    secukupnya Garam   0,2 %
Tepung sagu   15 %
Tepung beras  20 %


Keterangan:
1. Perendaman
Rumput laut Eucheuma cottonii kering dicuci bersih direndam dalam air atau air cucian beras selama 1-2 hari , ganti air setiap 12 jam sampai bau amis hilang

2, Perebusan     
Setelah direndam, rumput laut direbus dengan selama 30-60 menit. Perbandingan air:rumput laut adalah 2:1.

3  Pemblenderan
Setelah direbus kemudian diblender/dihancurkan Setelah halus, direbus kembali dengan ditambahkan pewarna, essence, susu, garam, tepung sagu dan tepung beras.

4. Pencetakan
Setelah semua bahan tercampur rata dan adonan kental, cetak menjadi cendol . Selama proses pencetakan, ditampung dalam air es.



Gambar 38 : Cendol Rumput Laut

 9. Nata de Seaweed
 a. Deskripsi Nata de SeaWeed
        Nata de seaweed adalah jenis olahan  rumput laut menjadi bahan minuman yang produknya diolah dengan cara fermentasi dengan menggunakan  , Produk jadi nata berbentuk jelly hasil fermentasi rumout laut dengan bakteri Acetobacter  selama 2 sampai 3 minggu.


Bahan :
 Rumput laut Eucheuma cottonii  200 gr
Starter bakteri Acetobacter xylinum
Asam cuka     0,75 %
Ammonium Sulfat    0,5  %
Gula Pasir     10  %


b. Cara Pengolahan
1 Ekstraksi rumput laut      
Rumput laut basah (200 gr), diblender selanjutnya direbus dalam air mendidih (8000 ml) selama 1-2 jam dengan api kecil.  Kemudian dilakukan penyaringan, sehingga dihasilkan filtrat.  Ukur volume filtrat.

2. Pengaturan kondisi lingkungan       
Pengaturan kondisi  terhadap filtrat diatur kondisi keasamannya (pH 3-4) menggunakan asam cuka 0,75%. Juga ditambahkan gula pasir 10% dan ammonium sulfat 0,5% dari volume filtrat.

3 Proses Fermentasi        
Filtrte segera dimasukkan ke dalam wadah plastik atau botol bermulut lebar, dan inokulasi dengan bakteri Acetobacter xylinum.  Fermentasi dilakukan selama 2-3 minggu.

4 Pemanenan dan Pengemasan        
Nata yang sudah terbentuk, diangkat, dicuci bersih, direbus untuk menghilangkan asam.  Selanjutnya dipotong-potong kecil, dimasukkan ke dalam larutan gula  (15% gula pasir dan 0,07% asam sitrat) dan dikemas.



Gambar : 39 Nata de Seaweed

Manfaat rumput laut banyak sekali .  Jenis rumput laut yang potensial di  Indonesia diantaranya adalah Hypnea sp, ,Eucheuma sp. Jenis rumput laut ini adalah bahan baku untuk karagenan.Atc juga merupakan produk dari bahan baku E.cottonii sp yang diolah menjadi potongan atau bubuk.     

 Agar agar merupakan senyawa ester asam sulfat dari senyawa galaktan yang tidak larut dalam air dingin,tetapi larut dalam air panasdengan membentuk gel. Pada umumnya agar agar ini dibuat dari bahan baku Glacelaria sp Sedangkan untuk jenis Sargassum sp dan gelidium sp pemanfaatannya untuk alginat.       

Dari bahan agar agar, karagenan ataupun alginat ini pemanfaatannya dalam industri untuk kebutuhan makanan, minuman , farmasi non pangan dan masih banyak lagi. Rumput laut sangat kaya akan mineral dan vitamin, dan polisakarida untuk kepentingan kesehatan.
Tags:

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar :

Posting Komentar

 

Popular Content

Recent Posts

Manfaat Inasea PMC

Inasea Pure Marine Collagen (IPMC) adalah rumput laut murni dengan kandungan nutrisi esensial tinggi, rumput laut bahan baku IPMC mempunyai kandungan Vitamin dan mineral yang dapat berfungsi sebagai anti aging untuk meremajakan kulit, sehingga kulit menjadi kencang, halus, bersih dan bersinar.

Rumput laut IPMC mengandung zat anti peradangan yang dapat menekan produksi minyak alami kulit yang berlebihan. Minyak alami kulit yang berlebihan dapat menyumbat pori-pori kulit hingga menyebabkan jerawat dan peradangan. Rumput laut IPMC juga mampu mengeksfoliasi dan mendetoksifikasi sel-sel kulit mati yang menumpuk pada pori-pori kulit. Kandungan zat esensial yang terkandung didalam IPMC akan mampu mengatasi masalah-masalah tersebut sehingga akan membuat kulit menjadi sehat.

Selain mempunyai kandungan Kollagen nabati yang cukup tinggi rumput laut juga mempunyai zat-zat esensial lain yang sangat di perlukan oleh tubuh, di antaranya Vitamin B Kompleks, Vitamin C, Vitamin E, Beta Karotin, Zink, Antioksidan, Selanium dan Hormon. -READ MORE-


Diet Sehat Dengan Rumput Laut

Sebuah Universitas di Inggris, Hallam University, melakukan penelitian terhadap rumput laut terkait dengan penggunaan rumput laut sebagai makanan diet. Dalam penelitian ini menggunakan rumput laut secara utuh, bukan menggunakan ekstrak rumput laut ataupun produk jadi berupa Carrageenan ataupun lainnya. Rumput laut diaplikasikan dalam sebuah menu makanan berbentuk roti . Rumput laut berfungsi sebagai pengganti garam karena memiliki rasa yang asin. Roti yang disajikan juga sama sekali tidak mengandung garam sebab fungsinya sudah digantikan oleh rumput laut.

Penelitian ini dilakukan terhadap 79 orang pria sehat yang mengalami kegemukan. Peserta yang memakan roti isi rumput laut merasa cepat kenyang sehingga asupan kalorinya berkurang sebanyak 179 kalori sehari. Jumlah itu sama dengan jumlah kalori yang dibakar dengan berjalan di atas treadmill selama 1,5 jam. Pengurangan 100 kalori saja sudah cukup signifikan dalam program penurunan berat badan.

“Ini seperti makan roti biasa. Namun rasa asinnya berasal dari mineral rumput laut yang sangat kaya. Rumput laut mengandung mineral yang jauh lebih banyak dari tanaman di daratan,” kata Dr Craig Rose dari The Seaweed Foundation seperti dilansir The Telegraph, Jumat (23/3/2012).

Rumput laut dalam penelitian ini dipanen, dikeringkan dan digiling di pabrik lokal di Hebrides di luar Skotlandia. Tak satu pun peserta penelitian yang bisa membedakan roti biasa dengan roti yang ditambahi irisan rumput laut. Rasanya sama tetapi kadar natrium pada rumput laut jauh lebih rendah.

Copyright © Inasea PMC | Designed by Templateism.com