Jumat, 30 Mei 2014

Tidur Dengan Lampu Menyala Bikin Gendut, Kurang Tidur Juga Bikin Gendut

Share & Comment

Penelitian menunjukkan bahwa tidur dengan lampu menyala berhubungan dengan peningkatan berat badan. Rupanya bukan kali ini saja tidur dikaitkan dengan kegemukan ataupun masalah kesehatan lainnya.

Sejumlah penelitian telah membuktikan pentingnya tidur yang cukup dan berkualitas. Masalah pada tidur bisa meningkatkan risiko berbagai dampak tidak terduga, termasuk kegemukan seperti yang ditemukan oleh para ilmuwan baru-baru ini.

Masalah-masalah kesehatan yang pernah dikaitkan dengan tidur antara lain sebagai berikut, seperti dirangkum detikHealth, Jumat (30/5/2014).

1. Kurang tidur bikin gemuk
Dampak kurang tidur terhadap berat badan bisa dilihat dari 2 sisi. Di satu sisi, kurang tidur mengurangi kemampuan otak untuk mengontrol rasa lapar dan kenyang. Nafsu makan dan efek lapar juga meningkat, seperti diungkap para peneliti dari Uppsala University, Swedia.

Namun di sisi lain, ilmuwan menganggap kurang tidur bisa menghambat pelepasan hormon pertumbuhan. Hormon tersebut cenderung lebih aktif saat tidur, sehingga orang yang kurang tidur menjadi lebih susah gemuk. Mana yang benar?

2. Gemuk Lebih Banyak Ngorok
Lemak berlebih pada orang gemuk menyebabkan saluran napas mudah mengalami penyempitan saat tidur berbaring. Saluran napas yang menyempit membuat aliran udara tidak lancar, kemudian menyebabkan getaran suara yang terdengar sebagai dengkuran.

3. Henti Napas 400 kali
Sleep apnea atau henti napas saat tidur lebih sering dialami orang-orang dengan masalah kegemukan. Biasanya ditandai dengan gejala ngorok, meski tidak selalu demikian. Paling mudah, gangguan ini bisa dikenali dari kondisi yang tidak pernah segar meski tidur lama.

"Rekan saya sesama dokter badannya gemuk, kalau tidur sering gelagapan. Waktu dimonitor pernapasannya, dia kaget karena napasnya berhenti sampai 400 kali," ungkap pakar obesitas, Dr Samuel Oetoro, MS, SpGK dalam sebuah wawancara dengan detikHealth.

4. Gemuk karena Lampu Menyala
Mematikan lampu selama tidur tidak hanya menghemat energi listrik. Langkah sederhana ini juga menyelamatkan kesehatan karena bisa mengurangi risiko kegemukan. Sebuah penelitian di Institute of Cancer Research di London mengungkap bahwa perempuan cenderung memiliki lingkar pinggang yang lebih besar jika tidur dengan lampu menyala.




SUMBER
Tags:

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar :

Posting Komentar

 

Popular Content

Recent Posts

Manfaat Inasea PMC

Inasea Pure Marine Collagen (IPMC) adalah rumput laut murni dengan kandungan nutrisi esensial tinggi, rumput laut bahan baku IPMC mempunyai kandungan Vitamin dan mineral yang dapat berfungsi sebagai anti aging untuk meremajakan kulit, sehingga kulit menjadi kencang, halus, bersih dan bersinar.

Rumput laut IPMC mengandung zat anti peradangan yang dapat menekan produksi minyak alami kulit yang berlebihan. Minyak alami kulit yang berlebihan dapat menyumbat pori-pori kulit hingga menyebabkan jerawat dan peradangan. Rumput laut IPMC juga mampu mengeksfoliasi dan mendetoksifikasi sel-sel kulit mati yang menumpuk pada pori-pori kulit. Kandungan zat esensial yang terkandung didalam IPMC akan mampu mengatasi masalah-masalah tersebut sehingga akan membuat kulit menjadi sehat.

Selain mempunyai kandungan Kollagen nabati yang cukup tinggi rumput laut juga mempunyai zat-zat esensial lain yang sangat di perlukan oleh tubuh, di antaranya Vitamin B Kompleks, Vitamin C, Vitamin E, Beta Karotin, Zink, Antioksidan, Selanium dan Hormon. -READ MORE-


Diet Sehat Dengan Rumput Laut

Sebuah Universitas di Inggris, Hallam University, melakukan penelitian terhadap rumput laut terkait dengan penggunaan rumput laut sebagai makanan diet. Dalam penelitian ini menggunakan rumput laut secara utuh, bukan menggunakan ekstrak rumput laut ataupun produk jadi berupa Carrageenan ataupun lainnya. Rumput laut diaplikasikan dalam sebuah menu makanan berbentuk roti . Rumput laut berfungsi sebagai pengganti garam karena memiliki rasa yang asin. Roti yang disajikan juga sama sekali tidak mengandung garam sebab fungsinya sudah digantikan oleh rumput laut.

Penelitian ini dilakukan terhadap 79 orang pria sehat yang mengalami kegemukan. Peserta yang memakan roti isi rumput laut merasa cepat kenyang sehingga asupan kalorinya berkurang sebanyak 179 kalori sehari. Jumlah itu sama dengan jumlah kalori yang dibakar dengan berjalan di atas treadmill selama 1,5 jam. Pengurangan 100 kalori saja sudah cukup signifikan dalam program penurunan berat badan.

“Ini seperti makan roti biasa. Namun rasa asinnya berasal dari mineral rumput laut yang sangat kaya. Rumput laut mengandung mineral yang jauh lebih banyak dari tanaman di daratan,” kata Dr Craig Rose dari The Seaweed Foundation seperti dilansir The Telegraph, Jumat (23/3/2012).

Rumput laut dalam penelitian ini dipanen, dikeringkan dan digiling di pabrik lokal di Hebrides di luar Skotlandia. Tak satu pun peserta penelitian yang bisa membedakan roti biasa dengan roti yang ditambahi irisan rumput laut. Rasanya sama tetapi kadar natrium pada rumput laut jauh lebih rendah.

Copyright © 2025 Inasea PMC | Designed by Templateism.com