Selasa, 25 Juni 2013

3 Bahan Pengawet Kosmetik Pengganti Paraben

Share & Comment
3 Bahan Pengawet Kosmetik Pengganti Paraben
Untuk melindungi dari jamur dan bakteri, berbagai perawatan tubuh dan kosmetik umumnya mengandung paraben yang digunakan sebagai pengawet.

Sementara paraben efektif menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur, penelitian menunjukkan adanya peningkatan risiko kanker payudara dan masalah endokrin akibat penggunaan paraben.

Itu sebab, saat ini banyak produsen kosmetik yang berusaha mencari bahan pengawet alternatif sebagai pengganti paraben.

Berikut adalah beberapa bahan yang umum digunakan sebagai pengganti paraben.

1. Sodium Hydroxymethylglycinate

Sodium hydroxymethylglycinate merupakan salah satu bahan paling umum yang digunakan sebagai pengganti paraben dalam produk kosmetik.

Substansi ini dibuat dari glisin atau asam amino yang sering digunakan sebagai suplemen diet dan antasida perut.

Bertindak sebagai pemberi perlindungan terhadap jamur dan bakteri, sodium hydroxymethylglycinate bekerja pada setiap tingkatan pH dalam kondisi asam.

Dalam berbagai tes, sodium hydroxymethylglycinate telah menunjukkan sifat non toksik, tidak mengiritasi, serta tidak menimbulkan kerusakan DNA.

Semua faktor tersebut membuat zat ini menjadi alternatif yang aman sebagai pengganti paraben untuk pengawet kosmetik.

2. Pengawet Alami

Banyak perusahaan kosmetik sedang mendalami penggunaan pengawet alami seperti minyak esensial dan vitamin untuk menggantikan paraben.

Tidak hanya pengawet alami efektif menangkal bakteri tetapi juga sejalan dengan tema ‘kembali ke alam’ yang banyak dipromosikan oleh perusahaan kosmetik.

Beberapa vitamin dan minyak esensial, termasuk vitamin E, minyak pohon teh, dan ekstrak biji anggur, merupakan contoh beberapa bahan alami yang dapat digunakan untuk menangkal bakteri.

Minyak esensial dan vitamin bisa dipasangkan sebagai pengawet untuk membuat berbagai produk tahan lama.

Salah satu kelemahan pengawet alami bila dibandingkan dengan paraben adalah bahwa pengawet alami harus digunakan dalam konsentrasi tinggi untuk menunjukkan efek yang maksimal.

Kelemahannya, dosis tinggi pengawet alami dapat mengakibatkan iritasi kulit.

3. Asam Organik
Asam organik semakin populer digunakan sebagai pengganti paraben untuk mengawetkan produk kosmetik.

Asam organik terdiri dari asam dan garam alami. Substansi ini merupakan agen penghambat pertumbuhan jamur yang kuat dan bisa diterapkan pada kosmetik cair seperti makeup dan produk perawatan rambut.

Sebuah studi menemukan bahwa ketika dipasangkan dengan bahan pengawet lainnya, asam-asam organik dapat secara efektif menjaga keawetan kosmetik dari bakteri.
Tags:

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar :

Posting Komentar

 

Popular Content

Recent Posts

Manfaat Inasea PMC

Inasea Pure Marine Collagen (IPMC) adalah rumput laut murni dengan kandungan nutrisi esensial tinggi, rumput laut bahan baku IPMC mempunyai kandungan Vitamin dan mineral yang dapat berfungsi sebagai anti aging untuk meremajakan kulit, sehingga kulit menjadi kencang, halus, bersih dan bersinar.

Rumput laut IPMC mengandung zat anti peradangan yang dapat menekan produksi minyak alami kulit yang berlebihan. Minyak alami kulit yang berlebihan dapat menyumbat pori-pori kulit hingga menyebabkan jerawat dan peradangan. Rumput laut IPMC juga mampu mengeksfoliasi dan mendetoksifikasi sel-sel kulit mati yang menumpuk pada pori-pori kulit. Kandungan zat esensial yang terkandung didalam IPMC akan mampu mengatasi masalah-masalah tersebut sehingga akan membuat kulit menjadi sehat.

Selain mempunyai kandungan Kollagen nabati yang cukup tinggi rumput laut juga mempunyai zat-zat esensial lain yang sangat di perlukan oleh tubuh, di antaranya Vitamin B Kompleks, Vitamin C, Vitamin E, Beta Karotin, Zink, Antioksidan, Selanium dan Hormon. -READ MORE-


Diet Sehat Dengan Rumput Laut

Sebuah Universitas di Inggris, Hallam University, melakukan penelitian terhadap rumput laut terkait dengan penggunaan rumput laut sebagai makanan diet. Dalam penelitian ini menggunakan rumput laut secara utuh, bukan menggunakan ekstrak rumput laut ataupun produk jadi berupa Carrageenan ataupun lainnya. Rumput laut diaplikasikan dalam sebuah menu makanan berbentuk roti . Rumput laut berfungsi sebagai pengganti garam karena memiliki rasa yang asin. Roti yang disajikan juga sama sekali tidak mengandung garam sebab fungsinya sudah digantikan oleh rumput laut.

Penelitian ini dilakukan terhadap 79 orang pria sehat yang mengalami kegemukan. Peserta yang memakan roti isi rumput laut merasa cepat kenyang sehingga asupan kalorinya berkurang sebanyak 179 kalori sehari. Jumlah itu sama dengan jumlah kalori yang dibakar dengan berjalan di atas treadmill selama 1,5 jam. Pengurangan 100 kalori saja sudah cukup signifikan dalam program penurunan berat badan.

“Ini seperti makan roti biasa. Namun rasa asinnya berasal dari mineral rumput laut yang sangat kaya. Rumput laut mengandung mineral yang jauh lebih banyak dari tanaman di daratan,” kata Dr Craig Rose dari The Seaweed Foundation seperti dilansir The Telegraph, Jumat (23/3/2012).

Rumput laut dalam penelitian ini dipanen, dikeringkan dan digiling di pabrik lokal di Hebrides di luar Skotlandia. Tak satu pun peserta penelitian yang bisa membedakan roti biasa dengan roti yang ditambahi irisan rumput laut. Rasanya sama tetapi kadar natrium pada rumput laut jauh lebih rendah.

Copyright © Inasea PMC | Designed by Templateism.com