Rabu, 16 Oktober 2013

Penderita Hypertensi Harus Batasi Konsumsi Daging

Share & Comment




Dari sekian banyak jenis daging, daging kambing seolah menjadi momok yang paling menakutkan. Penderita hipertensi umumnya menghindari kambing, tetapi masih mengonsumsi daging lainnya.


Terkait hal ini, ahli gizi Ati Nirwanawati SKM, MARS mengatakan, daging kambing tidak lebih berbahaya dibanding sapi atau ayam. Namun, konsumsi daging kambing di masyarakat memang relatif lebih sering sehingga jenis inilah yang kemudian jadi sasaran.

"Justru lemak daging kambing lebih rendah dibanding sapi atau ayam. Sedangkan untuk kolesterol hampir sama," kata Ati.

Dengan rendahnya kandungan lemak, maka protein dalam daging kambing lebih kecil dibanding sapi.
Lemak yang terkandung dalam daging kambing adalah 9,2 per 100 gram. Angka ini lebih kecil daripada lemak yang terkandung dalam sapi, yaitu 14 per 100 gram. Daging ayam mengandung lemak paling tinggi, yaitu 25 per 100 gram. Sedangkan ikan memiliki kandungan lemak paling rendah, yaitu 4,5 per 100 gram.
Daging ayam, kambing, ataupun sapi memiliki kadar kolesterol yang sama, yaitu 70 per 100 gram. "Karena itu, penderita hipertensi wajib membatasi konsumsi semua jenis daging, tidak hanya kambing. Cukup 50 gram per satu kali makan," kata Ati.

Porsi ini setara dua sampai tiga tusuk sate tanpa lemak, atau semangkuk kecil gulai daging tanpa kuah. Ati juga menyarankan pemilihan hidangan tanpa santan untuk menjaga kesehatan penderita hipertensi.

Perhatikan tensi
Konsumsi daging memang tidak dilarang bagi penderita hipertensi, asal tertakar. Namun, hal ini tidak berlaku sama bagi seluruh penderita hipertensi.

"Bila masih ingin makan daging, tekanan darah atas (sistol) usahakan 130-140. Jika lebih, konsultasikan terlebih dulu dengan ahli atau dokter gizi sehingga tetap aman," ujar Ati.

Daging, kata Ati, merupakan salah satu asupan penting bagi tubuh. Namun, bagi penderita hipertensi, sebaiknya perhatikan kandungan lemak sebelum mengonsumsi daging. Kandungan ini bergantung pada jenis dan cara pengolahan daging.

"Bila saat itu penderita hipertensi dalam keadaan normal dengan tekanan darah 120/80, maka bisa makan daging tiga kali sehari. Namun, tetap harus diselang-seling antara yang berlemak tinggi dan rendah," kata Ati.

Ia mencontohkan, boleh dua kali makan dengan daging ayam, sapi, atau kambing, sedangkan satu kali makan dengan ikan.





Sumber: Kompas Health
Tags:

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar :

Posting Komentar

 

Popular Content

Recent Posts

Manfaat Inasea PMC

Inasea Pure Marine Collagen (IPMC) adalah rumput laut murni dengan kandungan nutrisi esensial tinggi, rumput laut bahan baku IPMC mempunyai kandungan Vitamin dan mineral yang dapat berfungsi sebagai anti aging untuk meremajakan kulit, sehingga kulit menjadi kencang, halus, bersih dan bersinar.

Rumput laut IPMC mengandung zat anti peradangan yang dapat menekan produksi minyak alami kulit yang berlebihan. Minyak alami kulit yang berlebihan dapat menyumbat pori-pori kulit hingga menyebabkan jerawat dan peradangan. Rumput laut IPMC juga mampu mengeksfoliasi dan mendetoksifikasi sel-sel kulit mati yang menumpuk pada pori-pori kulit. Kandungan zat esensial yang terkandung didalam IPMC akan mampu mengatasi masalah-masalah tersebut sehingga akan membuat kulit menjadi sehat.

Selain mempunyai kandungan Kollagen nabati yang cukup tinggi rumput laut juga mempunyai zat-zat esensial lain yang sangat di perlukan oleh tubuh, di antaranya Vitamin B Kompleks, Vitamin C, Vitamin E, Beta Karotin, Zink, Antioksidan, Selanium dan Hormon. -READ MORE-


Diet Sehat Dengan Rumput Laut

Sebuah Universitas di Inggris, Hallam University, melakukan penelitian terhadap rumput laut terkait dengan penggunaan rumput laut sebagai makanan diet. Dalam penelitian ini menggunakan rumput laut secara utuh, bukan menggunakan ekstrak rumput laut ataupun produk jadi berupa Carrageenan ataupun lainnya. Rumput laut diaplikasikan dalam sebuah menu makanan berbentuk roti . Rumput laut berfungsi sebagai pengganti garam karena memiliki rasa yang asin. Roti yang disajikan juga sama sekali tidak mengandung garam sebab fungsinya sudah digantikan oleh rumput laut.

Penelitian ini dilakukan terhadap 79 orang pria sehat yang mengalami kegemukan. Peserta yang memakan roti isi rumput laut merasa cepat kenyang sehingga asupan kalorinya berkurang sebanyak 179 kalori sehari. Jumlah itu sama dengan jumlah kalori yang dibakar dengan berjalan di atas treadmill selama 1,5 jam. Pengurangan 100 kalori saja sudah cukup signifikan dalam program penurunan berat badan.

“Ini seperti makan roti biasa. Namun rasa asinnya berasal dari mineral rumput laut yang sangat kaya. Rumput laut mengandung mineral yang jauh lebih banyak dari tanaman di daratan,” kata Dr Craig Rose dari The Seaweed Foundation seperti dilansir The Telegraph, Jumat (23/3/2012).

Rumput laut dalam penelitian ini dipanen, dikeringkan dan digiling di pabrik lokal di Hebrides di luar Skotlandia. Tak satu pun peserta penelitian yang bisa membedakan roti biasa dengan roti yang ditambahi irisan rumput laut. Rasanya sama tetapi kadar natrium pada rumput laut jauh lebih rendah.

Copyright © Inasea PMC | Designed by Templateism.com