Rabu, 16 Oktober 2013

Sering Makan Raw Food Wanita Berumur 29 Tahun Ini Dikira Masih 16 Tahun

Share & Comment
Sering Makan Raw Food Wanita Berumur 29 Tahun Ini Dikira Masih 16 Tahun




Makan makanan mentah seperti kacang, biji-bijian, buah-buahan, dan sayur-sayuran mungkin terdengar tidak terlalu mengundang selera, tetapi itulah yang membuat Susan Reynolds (29) sering dikira remaja usia 16 tahun.

Sudah sejak tujuh tahun lalu ia berhenti mengonsumsi makanan yang dimasak. Sebagai gantinya, Susan memilih untuk makan buah, sayur, biji-bijian, serta kacang-kacangan yang tidak melalui proses pemasakan sebelumnya alias mentah.

Sosok ramping ini setiap hari mengonsumsi lusinan porsi buah dan sayuran. Dia bahkan menciptakan sejumlah resep makanan untuk membuat menu makan lebih menarik dan tidak membosankan.

Pola makan seperti itu tidak dimulai Susan sejak kecil. Saat masih remaja hingga kuliah, gaya hidup Susan bahkan jauh dari sehat, dia mengonsumsi junk food, hingga minuman beralkohol. Namun setelah mengikuti kelas yoga di India, sontak pola makannya pun berubah.

Saat itu, Susan memutuskan untuk menjadi vegetarian dan berlatih menjadi pengajar yoga sebelum akhirnya beralih pada pola makan "raw food". Susan mengatakan, dirinya pergi untuk makan di restoran Red Sugar di Edinburgh yang menyajikan makanan mentah. Pemilik restoran menjelaskan sedikit tentang pola makan tersebut sebelum dia pulang.

"Dan ternyata aku langsung merasakan manfaatnya dalam satu hari. Sejak itu, aku tidak lagi makan makanan panas selama tujuh tahun terakhir," tuturnya.

Menurut Susan, keuntungan menjalani pola makan "raw food" sangat banyak, antara lain mendapatkan pikiran yang lebih jernih, positif, tubuh yang lebih sehat, berenergi, dan mampu mengambil keputusan dengan lebih baik.

"Orang lain berkomentar pada bau badan yang lebih baik, kulit yang lebih segar, dan kelihatan lebih muda. Orang mengatakan aku terlihat baik untuk orang seusiaku. Aku juga seimbang secara emosional dan bahagia," katanya.

Susan pun mengembangkan hobi yang sekaligus pola makannya tersebut ke dalam bisnis yang dinamakan Twist and Sprout yang menawarkan cara mengenalkan "raw food" pada pola makan sehari-hari.

Sejak memutuskan untuk beralih ke pola makan "raw food", Susan juga ikut membuat orang-orang terdekatnya mengikuti gaya hidupnya. Bahkan ibunya sembuh dari penyakit saraf yang disebut sindrom kelelahan akut dengan beralih pada pola makan "raw food".













Sumber :
Tags:

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar :

Posting Komentar

 

Popular Content

Recent Posts

Manfaat Inasea PMC

Inasea Pure Marine Collagen (IPMC) adalah rumput laut murni dengan kandungan nutrisi esensial tinggi, rumput laut bahan baku IPMC mempunyai kandungan Vitamin dan mineral yang dapat berfungsi sebagai anti aging untuk meremajakan kulit, sehingga kulit menjadi kencang, halus, bersih dan bersinar.

Rumput laut IPMC mengandung zat anti peradangan yang dapat menekan produksi minyak alami kulit yang berlebihan. Minyak alami kulit yang berlebihan dapat menyumbat pori-pori kulit hingga menyebabkan jerawat dan peradangan. Rumput laut IPMC juga mampu mengeksfoliasi dan mendetoksifikasi sel-sel kulit mati yang menumpuk pada pori-pori kulit. Kandungan zat esensial yang terkandung didalam IPMC akan mampu mengatasi masalah-masalah tersebut sehingga akan membuat kulit menjadi sehat.

Selain mempunyai kandungan Kollagen nabati yang cukup tinggi rumput laut juga mempunyai zat-zat esensial lain yang sangat di perlukan oleh tubuh, di antaranya Vitamin B Kompleks, Vitamin C, Vitamin E, Beta Karotin, Zink, Antioksidan, Selanium dan Hormon. -READ MORE-


Diet Sehat Dengan Rumput Laut

Sebuah Universitas di Inggris, Hallam University, melakukan penelitian terhadap rumput laut terkait dengan penggunaan rumput laut sebagai makanan diet. Dalam penelitian ini menggunakan rumput laut secara utuh, bukan menggunakan ekstrak rumput laut ataupun produk jadi berupa Carrageenan ataupun lainnya. Rumput laut diaplikasikan dalam sebuah menu makanan berbentuk roti . Rumput laut berfungsi sebagai pengganti garam karena memiliki rasa yang asin. Roti yang disajikan juga sama sekali tidak mengandung garam sebab fungsinya sudah digantikan oleh rumput laut.

Penelitian ini dilakukan terhadap 79 orang pria sehat yang mengalami kegemukan. Peserta yang memakan roti isi rumput laut merasa cepat kenyang sehingga asupan kalorinya berkurang sebanyak 179 kalori sehari. Jumlah itu sama dengan jumlah kalori yang dibakar dengan berjalan di atas treadmill selama 1,5 jam. Pengurangan 100 kalori saja sudah cukup signifikan dalam program penurunan berat badan.

“Ini seperti makan roti biasa. Namun rasa asinnya berasal dari mineral rumput laut yang sangat kaya. Rumput laut mengandung mineral yang jauh lebih banyak dari tanaman di daratan,” kata Dr Craig Rose dari The Seaweed Foundation seperti dilansir The Telegraph, Jumat (23/3/2012).

Rumput laut dalam penelitian ini dipanen, dikeringkan dan digiling di pabrik lokal di Hebrides di luar Skotlandia. Tak satu pun peserta penelitian yang bisa membedakan roti biasa dengan roti yang ditambahi irisan rumput laut. Rasanya sama tetapi kadar natrium pada rumput laut jauh lebih rendah.

Copyright © Inasea PMC | Designed by Templateism.com