Minggu, 11 Agustus 2013

Mengenal Lebih Jauh Kanker Payudara

Share & Comment
Kanker Payudara merupakan salah satu kanker yang paling sering ditemukan pada kaum wanita. Menurut statistic, tingkat insidennya menempati kanker di seluruh tubuh 7-10%, merupakan urutan kedua setelah kanker rahim. Insidennya sering dikaitkan dengan genetic dan usia diantara 40-60 tahun. Wanita yang sebelum dan setelah menopause memiliki prevalensi lebih tinggi.

Gejala Kanker Payudara

  Gejala Stadium Awal Kanker Payudara

Secara umum tidak ada rasa sakit yang signifikan, kadang-kadang terasa nyeri atau sakit menusuk. Beberapa pasien kanker payudara stadium awal meskipun di bagian payudara jika diraba tidak menemukan benjolan yang jelas, tetapi sering timbul rasa tidak nyaman pada daerah tersebut.   1.Payudara berubah bentuk : terlihat benjolan pada kulit, pada daerah tertentu kulitnya terlihat seperti kulit jeruk, bahkan edema, berubah warna, eksim, dan lain-lain.
  2.Tidak terasa sakit pada ipsilateral payudara, hanya tumbuh benjolan kecil, kebanyakan terletak di payudara kuadran luar atas.
  3.Retraksi pada bagian tengah puting susu. Kulit payudara sedikit mencekung (dari segi kedokteran dinamakan “penyakit lesung pipit”), erosi dan asimetris puting atau terjadi penebalan dan kekasaran pada kulit payudara, pori-pori membesar (dari segi kedokteran dinamakan “penyakit kulit jeruk”).
  4.Kelenjar getah bening aksila ipsilateral membesar dan keras. Pada stadium lanjut, teraba di supraklavikula ipsilateral aksila.
  5.Sebagian kecil mengalami keluarnya cairan berdarah , cairan seperti air.

  Gejala Stadium Awal Kanker Payudara Pada Wanita

Kanker payudara merupakan salah satu kanker yang rentan diidap oleh kaum wanita. Tingkat insiden kanker payudara semakin hari semakin muda. Kanker payudara pada stadium awal sangat tinggi angka kesembuhannya jika melakukan pendeteksian dan pengobatan dini.   Kanker payudara pada stadium awal, jika diraba, umumnya tidak menemukan adanya benjolan yang jelas pada payudara. Namun sering merasakan ketidaknyamanan pada daerah tersebut. Terutama bagi kaum wanita pasca menopause, ketika merasakan nyeri ringan pada bagian sisi payudara atau bahu terasa berat dan pegal bahkan rasa tidaknyaman menyebar ke sisi lengan atas, kemungkinan besar merupakan tanda-tanda kanker payudara stadium awal.

  Gejala Stadium Akhir Kanker Payudara Pada Pria

Kanker payudara merupakan salah satu kanker yang paling sering ditemukan pada kaum wanita, sekitar 1-2% pasien kanker payudara adalah kaum pria. Meskipun jarang kaum pria yang mengidap kanker payudara, namun tetap harus diperhatikan untuk menghindari terjadinya kanker payudara.
  1.Benjolan yang tidak menimbulkan rasa sakit. Ini merupakan gejala pertama yang seringkali ditemukan oleh kaum pria. Benjolan umumnya terletak di bawah areola, tepatnya di pusat jaringan kelenjar payudara pria, pertumbuhan tumor relatif cepat, batas tumornya juga tidak jelas.
  2.Perubahan kulit pada bagian dada. Ada gejala adhesi di otot dada atau kulit pasien kanker payudara laki-laki.
  3.Kelainan pada puting susu. 20% pasien pria mengalami puting susunya masuk ke dalam dan keropeng.
  4.Nipple discharge. Nipple discharge lebih mungkin dialami oleh pasien kanker payudara laki-laki, namun tidak diperhatikan.
  5.Kelenjar getah bening. Banyak pasien kanker payudara laki-laki waktu diagnosa pertama kali dapat mendeteksi keberadaan kelenjar getah bening aksila.
  Ahli Modern Cancer Hospital Guangzhou mengingatkan, baik pria maupun wanita deteksi dini kelainan pada payudara dapat membantu menghindari terjadinya kanker payudara. Pendeteksian dan pengobatan dini tingkat efektifitasnya tinggi dan memperpanjang masa hidup.



 Sumber: asiancancer

Tags:

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar :

Posting Komentar

 

Popular Content

Recent Posts

Manfaat Inasea PMC

Inasea Pure Marine Collagen (IPMC) adalah rumput laut murni dengan kandungan nutrisi esensial tinggi, rumput laut bahan baku IPMC mempunyai kandungan Vitamin dan mineral yang dapat berfungsi sebagai anti aging untuk meremajakan kulit, sehingga kulit menjadi kencang, halus, bersih dan bersinar.

Rumput laut IPMC mengandung zat anti peradangan yang dapat menekan produksi minyak alami kulit yang berlebihan. Minyak alami kulit yang berlebihan dapat menyumbat pori-pori kulit hingga menyebabkan jerawat dan peradangan. Rumput laut IPMC juga mampu mengeksfoliasi dan mendetoksifikasi sel-sel kulit mati yang menumpuk pada pori-pori kulit. Kandungan zat esensial yang terkandung didalam IPMC akan mampu mengatasi masalah-masalah tersebut sehingga akan membuat kulit menjadi sehat.

Selain mempunyai kandungan Kollagen nabati yang cukup tinggi rumput laut juga mempunyai zat-zat esensial lain yang sangat di perlukan oleh tubuh, di antaranya Vitamin B Kompleks, Vitamin C, Vitamin E, Beta Karotin, Zink, Antioksidan, Selanium dan Hormon. -READ MORE-


Diet Sehat Dengan Rumput Laut

Sebuah Universitas di Inggris, Hallam University, melakukan penelitian terhadap rumput laut terkait dengan penggunaan rumput laut sebagai makanan diet. Dalam penelitian ini menggunakan rumput laut secara utuh, bukan menggunakan ekstrak rumput laut ataupun produk jadi berupa Carrageenan ataupun lainnya. Rumput laut diaplikasikan dalam sebuah menu makanan berbentuk roti . Rumput laut berfungsi sebagai pengganti garam karena memiliki rasa yang asin. Roti yang disajikan juga sama sekali tidak mengandung garam sebab fungsinya sudah digantikan oleh rumput laut.

Penelitian ini dilakukan terhadap 79 orang pria sehat yang mengalami kegemukan. Peserta yang memakan roti isi rumput laut merasa cepat kenyang sehingga asupan kalorinya berkurang sebanyak 179 kalori sehari. Jumlah itu sama dengan jumlah kalori yang dibakar dengan berjalan di atas treadmill selama 1,5 jam. Pengurangan 100 kalori saja sudah cukup signifikan dalam program penurunan berat badan.

“Ini seperti makan roti biasa. Namun rasa asinnya berasal dari mineral rumput laut yang sangat kaya. Rumput laut mengandung mineral yang jauh lebih banyak dari tanaman di daratan,” kata Dr Craig Rose dari The Seaweed Foundation seperti dilansir The Telegraph, Jumat (23/3/2012).

Rumput laut dalam penelitian ini dipanen, dikeringkan dan digiling di pabrik lokal di Hebrides di luar Skotlandia. Tak satu pun peserta penelitian yang bisa membedakan roti biasa dengan roti yang ditambahi irisan rumput laut. Rasanya sama tetapi kadar natrium pada rumput laut jauh lebih rendah.

Copyright © Inasea PMC | Designed by Templateism.com