Minggu, 11 Agustus 2013

Kanker Paru Bukan Hanya Milik Perokok

Share & Comment




Meski merokok diketahui dapat meningkatkan risiko kanker paru, penyakit itu kini bukan hanya "penyakitnya" perokok. Data terbaru menunjukkan, saat ini 20 persen dari pasien kanker paru merupakan orang yang tidak merokok.


Sebuah studi yang dipublikasi dalam The Lancet Oncology menemukan, jumlah perokok yang terus turun membuat prevalensi penyakit yang berhubungan dengan rokok, termasuk kanker paru, juga menurun. Namun, jumlah non-perokok yang mengalami kanker paru tetap, maka persentasenya menjadi besar dibandingkan dengan jumlah perokok yang menurun.

Kanker paru memang bukan hanya dipicu oleh asap rokok. Polusi udara dan paparan asbes juga bisa memicu kanker paru.

Salah satu peneliti studi dr Harpal Kumar mengatakan, belum lama kita tahu, sembilan dari sepuluh penderita kanker paru terkait dengan rokok. Namun, kini perbandingannya jadi delapan dari sepuluh.
"Orang cenderung berpikir kanker paru hanya merupakan penyakit perokok, padahal tidak. Itu adalah masalah signifikan yang dapat meningkat di seluruh dunia," ujarnya.

Kumar mengatakan, kanker paru merupakan yang mematikan. Pasalnya hampir tidak bisa dilakukan perbaikan pada pasiennya setelah dilakukan pengobatan. Terlebih lagi, penyakit ini sering kali terlambat untuk didiagnosis.

Studi yang dilakukan selama sembilan tahun tersebut menganalisis tumor dari 850 pasien kanker paru. Para peneliti mempelajari tentang variasi genetik di antara setiap tumor pada pasien yang berbeda.

Ketua tim peneliti Profesor Charlie Swanton dari Cancer Research UK's London Research Institute dan University College London mengatakan, mengobati pasien paru memang sulit, tetapi dia dan timnya berharap dapat mengubahnya.

Belum lama ini sebuah studi mengungkap, paparan polusi kendaraan tingkat rendah dapat meningkatkan risiko kanker paru.


Jangan Lewatkan Artikel Berikut Ini:


Sumber :
Tags:

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar :

Posting Komentar

 

Popular Content

Recent Posts

Manfaat Inasea PMC

Inasea Pure Marine Collagen (IPMC) adalah rumput laut murni dengan kandungan nutrisi esensial tinggi, rumput laut bahan baku IPMC mempunyai kandungan Vitamin dan mineral yang dapat berfungsi sebagai anti aging untuk meremajakan kulit, sehingga kulit menjadi kencang, halus, bersih dan bersinar.

Rumput laut IPMC mengandung zat anti peradangan yang dapat menekan produksi minyak alami kulit yang berlebihan. Minyak alami kulit yang berlebihan dapat menyumbat pori-pori kulit hingga menyebabkan jerawat dan peradangan. Rumput laut IPMC juga mampu mengeksfoliasi dan mendetoksifikasi sel-sel kulit mati yang menumpuk pada pori-pori kulit. Kandungan zat esensial yang terkandung didalam IPMC akan mampu mengatasi masalah-masalah tersebut sehingga akan membuat kulit menjadi sehat.

Selain mempunyai kandungan Kollagen nabati yang cukup tinggi rumput laut juga mempunyai zat-zat esensial lain yang sangat di perlukan oleh tubuh, di antaranya Vitamin B Kompleks, Vitamin C, Vitamin E, Beta Karotin, Zink, Antioksidan, Selanium dan Hormon. -READ MORE-


Diet Sehat Dengan Rumput Laut

Sebuah Universitas di Inggris, Hallam University, melakukan penelitian terhadap rumput laut terkait dengan penggunaan rumput laut sebagai makanan diet. Dalam penelitian ini menggunakan rumput laut secara utuh, bukan menggunakan ekstrak rumput laut ataupun produk jadi berupa Carrageenan ataupun lainnya. Rumput laut diaplikasikan dalam sebuah menu makanan berbentuk roti . Rumput laut berfungsi sebagai pengganti garam karena memiliki rasa yang asin. Roti yang disajikan juga sama sekali tidak mengandung garam sebab fungsinya sudah digantikan oleh rumput laut.

Penelitian ini dilakukan terhadap 79 orang pria sehat yang mengalami kegemukan. Peserta yang memakan roti isi rumput laut merasa cepat kenyang sehingga asupan kalorinya berkurang sebanyak 179 kalori sehari. Jumlah itu sama dengan jumlah kalori yang dibakar dengan berjalan di atas treadmill selama 1,5 jam. Pengurangan 100 kalori saja sudah cukup signifikan dalam program penurunan berat badan.

“Ini seperti makan roti biasa. Namun rasa asinnya berasal dari mineral rumput laut yang sangat kaya. Rumput laut mengandung mineral yang jauh lebih banyak dari tanaman di daratan,” kata Dr Craig Rose dari The Seaweed Foundation seperti dilansir The Telegraph, Jumat (23/3/2012).

Rumput laut dalam penelitian ini dipanen, dikeringkan dan digiling di pabrik lokal di Hebrides di luar Skotlandia. Tak satu pun peserta penelitian yang bisa membedakan roti biasa dengan roti yang ditambahi irisan rumput laut. Rasanya sama tetapi kadar natrium pada rumput laut jauh lebih rendah.

Copyright © Inasea PMC | Designed by Templateism.com