Minggu, 11 Agustus 2013

Manfaat Diet Makrobiotik, Turunkan Berat Badan Hingga Selaraskan Jiwa

Share & Comment
Manfaat Diet Makrobiotik, Turunkan Berat Badan Hingga Selaraskan Jiwa

Diet makrobiotik mungkin masih asing di telinga Anda. Metode diet ini digunakan oleh penyanyi sekaligus aktris cantik Madonna untuk menjaga bentuk tubuhnya. Bahkan, mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, dan aktris ternama Gwyneth Paltrow pun juga pernah mencoba diet makrobiotik ini. Lantas apa yang dimaksud diet makrobiotik ini?

Diet makrobiotik berawal dari filosofi Cina kuno yang mengajarkan keseimbangan "Yin" dan "Yang". Diet ini menitikberatkan pada keseimbangan jenis asupan makanan dengan mempertimbangkan faktor musim, iklim, aktivitas, jender, usia, untuk kesehatan, sekaligus untuk mencapai keselarasan jiwa dan raga.

Intinya adalah, pelaku diet makrobiotik percaya bahwa makanan yang dikonsumsi akan berdampak pada kesehatan dan kebahagiaan. Mereka juga merasa bahwa dengan memilih makanan yang bersifat alami (bukan makanan olahan) dapat meningkatkan kualitas hidup serta membantu menjaga atau menurunkan berat badan.

Dalam praktiknya, diet ini menganjurkan agar seseorang meningkatkan konsumsi makanan berserat, seperti padi-padian utuh, kacang-kacangan, polong-polongan, buah-buahan, biji-bijian, sayuran, dan ikan tertentu.

Daging merah, daging unggas, dan alkohol merupakan makanan dan minuman yang pantang dikonsumsi oleh pelaku diet makrobiotik sedangkan minuman yang paling dianjurkan dalam diet makrobiotik adalah air putih dan teh.

Diet ini dimaksudkan untuk menyeimbangkan asupan makanan yang berunsur Yin dan Yang. Makanan Yin diklasifikasikan sebagai makanan yang dianggap dingin, manis, dan pasif, sedangkan Yang adalah kebalikannya, yaitu makanan yang terkesan panas, asin, dan agresif.
Makanan "Yin" dan "Yang"

Sesuai dengan filosofinya, diet makrobiotik mengklasifikasikan makanan sesuai dengan karakter Yin dan Yang.

Kelompok padi-padian dianggap makanan dengan Yin dan Yang paling seimbang. Contohnya adalah beras putih, beras merah, gandum.

Dalam makanan sehari-hari, kelompok padian-padian ini jumlahnya harus 50 – 60 persen dari makanan lain. Pasta dan roti tanpa ragi masih diperbolehkan untuk dikonsumsi sesekali.

Adapun makanan berunsur Yang biasanya terdapat pada jenis sayur-sayuran segar dengan jumlah 25 – 30 persen dalam setiap sajian. Contohnya adalah kubis, brokoli, kembang kol, pok coy, lobak, bawang, dan labu. Sementara seledri, daun selada, jamur, kapri, dan buncis cukup dikonsumsi 2-3 kali seminggu. Proses memasak sayuran boleh dikukus atau ditumis dengan menggunakan minyak zaitun.

Makanan berunsur Yang lainnya adalah, biji-bijian, kacang-kacangan, dan rumput laut yang boleh dikonsumsi sebanyak 5-10 persen dalam satu sajian.

Kembali pada filosofi Yin dan Yang yang menitikberatkan pada penyatuan kehidupan dengan alam, maka pelaku diet makrobiotik tidak menggunakan kompor listrik atau microwave saat memasak, karena cara tersebut bisa menghilangkan kandungan gizi dalam makanan yang dimasak. Sebagai gantinya, mereka menggunakan kayu bakar atau gas.

Meski makanan berunsur Yin sangat dianjurkan untuk dikonsumsi. Namun, ada beberapa makanan berunsur Yin, yang terlalu ekstrem dan harus dihindari oleh pelaku diet makrobiotik, yaitu telur, susu, keju, dan mentega.

Apakah diet makrobiotik aman?

Beberapa pertanyaan pun muncul seiring berkembangnya diet makrobiotik di kalangan para selebriti. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah diet makrobiotik benar-benar baik untuk kesehatan?

American Cancer Society menyatakan bahwa diet makrobiotik terlalu rendah protein dan kadar kalorinya tidak cukup untuk membantu penderita kanker pulih lebih cepat pasca-operasi atau kemoterapi.

Ini cukup masuk akal mengingat diet makrobiotik tidak dianjurkan mengonsumsi daging dan produk susu sebagai sumber protein terbesar. Jika tujuan Anda untuk meningkatkan massa otot maka peluang keberhasilan Anda cukup tipis.

Penyediaan bahan makanan yang selalu segar sepertinya akan menjadi kendala selanjutnya di tengah kesibukan yang tiada henti bagi pelaku diet makrobiotik.

Namun di sisi lain, diet ini dapat memberikan pilihan makanan rendah kalori yang bisa membantu Anda menurunkan berat badan. Selain itu, sumber karbohidrat yang ditawarkan dalam diet makrobiotik ini adalah karbohidrat kompleks (lambat cerna) yang dapat membantu Anda kenyang lebih lama dan mencegah Anda untuk makan berlebihan.

So, jika Anda tertarik mencoba diet makrobiotik sebaiknya konsultasikan terlebih dulu dengan dokter untuk mengetahui apakah diet ini sesuai dengan kebutuhan Anda, atau hanya karena ingin mengikuti tren semata.

Semoga bermanfaat.

Tags:

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar :

Posting Komentar

 

Popular Content

Recent Posts

Manfaat Inasea PMC

Inasea Pure Marine Collagen (IPMC) adalah rumput laut murni dengan kandungan nutrisi esensial tinggi, rumput laut bahan baku IPMC mempunyai kandungan Vitamin dan mineral yang dapat berfungsi sebagai anti aging untuk meremajakan kulit, sehingga kulit menjadi kencang, halus, bersih dan bersinar.

Rumput laut IPMC mengandung zat anti peradangan yang dapat menekan produksi minyak alami kulit yang berlebihan. Minyak alami kulit yang berlebihan dapat menyumbat pori-pori kulit hingga menyebabkan jerawat dan peradangan. Rumput laut IPMC juga mampu mengeksfoliasi dan mendetoksifikasi sel-sel kulit mati yang menumpuk pada pori-pori kulit. Kandungan zat esensial yang terkandung didalam IPMC akan mampu mengatasi masalah-masalah tersebut sehingga akan membuat kulit menjadi sehat.

Selain mempunyai kandungan Kollagen nabati yang cukup tinggi rumput laut juga mempunyai zat-zat esensial lain yang sangat di perlukan oleh tubuh, di antaranya Vitamin B Kompleks, Vitamin C, Vitamin E, Beta Karotin, Zink, Antioksidan, Selanium dan Hormon. -READ MORE-


Diet Sehat Dengan Rumput Laut

Sebuah Universitas di Inggris, Hallam University, melakukan penelitian terhadap rumput laut terkait dengan penggunaan rumput laut sebagai makanan diet. Dalam penelitian ini menggunakan rumput laut secara utuh, bukan menggunakan ekstrak rumput laut ataupun produk jadi berupa Carrageenan ataupun lainnya. Rumput laut diaplikasikan dalam sebuah menu makanan berbentuk roti . Rumput laut berfungsi sebagai pengganti garam karena memiliki rasa yang asin. Roti yang disajikan juga sama sekali tidak mengandung garam sebab fungsinya sudah digantikan oleh rumput laut.

Penelitian ini dilakukan terhadap 79 orang pria sehat yang mengalami kegemukan. Peserta yang memakan roti isi rumput laut merasa cepat kenyang sehingga asupan kalorinya berkurang sebanyak 179 kalori sehari. Jumlah itu sama dengan jumlah kalori yang dibakar dengan berjalan di atas treadmill selama 1,5 jam. Pengurangan 100 kalori saja sudah cukup signifikan dalam program penurunan berat badan.

“Ini seperti makan roti biasa. Namun rasa asinnya berasal dari mineral rumput laut yang sangat kaya. Rumput laut mengandung mineral yang jauh lebih banyak dari tanaman di daratan,” kata Dr Craig Rose dari The Seaweed Foundation seperti dilansir The Telegraph, Jumat (23/3/2012).

Rumput laut dalam penelitian ini dipanen, dikeringkan dan digiling di pabrik lokal di Hebrides di luar Skotlandia. Tak satu pun peserta penelitian yang bisa membedakan roti biasa dengan roti yang ditambahi irisan rumput laut. Rasanya sama tetapi kadar natrium pada rumput laut jauh lebih rendah.

Copyright © Inasea PMC | Designed by Templateism.com