Minggu, 07 Juli 2013

3 Jenis Diet Terbaru, Mana yang Berhasil Mana Yang Tidak?

Share & Comment

Ada banyak sekali jenis pola makan atau diet dari seluruh dunia. Namun, apakah semua jenis diet bisa berhasil? Mari kita kupas tiga pola diet berikut ini.

Dengan semua tren diet yang terus bermunculan setiap hari, tidak mengherankan jika banyak orang bingung diet mana yang harus diikuti untuk mencapai berat badan yang ideal dan proporsional.

Berikut adalah tiga macam diet yang muncul di masyarakat akhir-akhir ini. Berikut penjelasannya.

"The fast diet"
The fast diet atau diet puasa atau juga disebut dengan 5:2 diet ini menganjurkan Anda hanya memakan 600 kalori selama dua hari, lalu makan apa pun makanan yang Anda sukai pada lima hari berikutnya, seperti pizza, makanan cepat saji, dan lainnya. Tetapi, diet asal Inggris ini sangat tidak masuk akal dan mengandung pesan yang salah.
Membatasi kalori yang masuk ke tubuh memang telah terbukti mampu memperpanjang umur dan membantu untuk membalikkan kerusakan tubuh yang disebabkan oleh gula dan makanan olahan. Tetapi, melakukan diet 5:2 bukanlah ide yang baik.

"The fast metabolism diet"
The fast metabolism diet atau diet metabolisme cepat terfokus pada strategi sederhana untuk meningkatkan metabolisme tubuh. Haylie Pomroy, penulis diet ini, menyarankan orang-orang untuk tidak memakan makanan olahan, makanan cepat saji, gluten, susu, jagung, kafein, dan alkohol. Ia berfokus pada kualitas makanan, tidak menghitung kalori.
Diet ini mengajarkan orang-orang tentang bagaimana tingkat metabolisme berpengaruh terhadap proses pembakaran lemak dan pembentukan otot. Tetapi, perubahan pola makan yang dikonsumsi dari segi protein, lemak, dan karbohidrat akan sedikit susah diterapkan bagi beberapa orang.

"The VB6 diet"
Diet VB6 atau Vegan before 6pm adalah sebenarnya bukan tentang diet, melainkan memikirkan kembali hubungan Anda dengan makanan. Mark Bittman, penulis program diet ini, menegaskan bahwa ide dasar diet ini adalah dengan menjadi vegan, tidak memakan makanan hewani sebelum jam 6 sore, tetapi kemudian Anda dapat memakan apa pun yang Anda inginkan sesudahnya.
Mengurangi makanan yang berasal dari hewan sangat baik untuk berbagai alasan. Bittman menawarkan enam prinsip sederhana untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah obesitas, yaitu:
1. Makan lebih banyak buah dan sayuran.
2. Mengurangi makanan produk hewani.
3. Tidak makan makanan cepat saji.
4. Memakan masakan rumah yang terbuat dari bahan-bahan segar.
5. Jangan berfokus pada berat badan, tapi kesehatan.

Jadi, diet jenis apa yang Anda ingin lakukan? (the)

Sumber :
Tags:

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar :

Posting Komentar

 

Popular Content

Recent Posts

Manfaat Inasea PMC

Inasea Pure Marine Collagen (IPMC) adalah rumput laut murni dengan kandungan nutrisi esensial tinggi, rumput laut bahan baku IPMC mempunyai kandungan Vitamin dan mineral yang dapat berfungsi sebagai anti aging untuk meremajakan kulit, sehingga kulit menjadi kencang, halus, bersih dan bersinar.

Rumput laut IPMC mengandung zat anti peradangan yang dapat menekan produksi minyak alami kulit yang berlebihan. Minyak alami kulit yang berlebihan dapat menyumbat pori-pori kulit hingga menyebabkan jerawat dan peradangan. Rumput laut IPMC juga mampu mengeksfoliasi dan mendetoksifikasi sel-sel kulit mati yang menumpuk pada pori-pori kulit. Kandungan zat esensial yang terkandung didalam IPMC akan mampu mengatasi masalah-masalah tersebut sehingga akan membuat kulit menjadi sehat.

Selain mempunyai kandungan Kollagen nabati yang cukup tinggi rumput laut juga mempunyai zat-zat esensial lain yang sangat di perlukan oleh tubuh, di antaranya Vitamin B Kompleks, Vitamin C, Vitamin E, Beta Karotin, Zink, Antioksidan, Selanium dan Hormon. -READ MORE-


Diet Sehat Dengan Rumput Laut

Sebuah Universitas di Inggris, Hallam University, melakukan penelitian terhadap rumput laut terkait dengan penggunaan rumput laut sebagai makanan diet. Dalam penelitian ini menggunakan rumput laut secara utuh, bukan menggunakan ekstrak rumput laut ataupun produk jadi berupa Carrageenan ataupun lainnya. Rumput laut diaplikasikan dalam sebuah menu makanan berbentuk roti . Rumput laut berfungsi sebagai pengganti garam karena memiliki rasa yang asin. Roti yang disajikan juga sama sekali tidak mengandung garam sebab fungsinya sudah digantikan oleh rumput laut.

Penelitian ini dilakukan terhadap 79 orang pria sehat yang mengalami kegemukan. Peserta yang memakan roti isi rumput laut merasa cepat kenyang sehingga asupan kalorinya berkurang sebanyak 179 kalori sehari. Jumlah itu sama dengan jumlah kalori yang dibakar dengan berjalan di atas treadmill selama 1,5 jam. Pengurangan 100 kalori saja sudah cukup signifikan dalam program penurunan berat badan.

“Ini seperti makan roti biasa. Namun rasa asinnya berasal dari mineral rumput laut yang sangat kaya. Rumput laut mengandung mineral yang jauh lebih banyak dari tanaman di daratan,” kata Dr Craig Rose dari The Seaweed Foundation seperti dilansir The Telegraph, Jumat (23/3/2012).

Rumput laut dalam penelitian ini dipanen, dikeringkan dan digiling di pabrik lokal di Hebrides di luar Skotlandia. Tak satu pun peserta penelitian yang bisa membedakan roti biasa dengan roti yang ditambahi irisan rumput laut. Rasanya sama tetapi kadar natrium pada rumput laut jauh lebih rendah.

Copyright © 2025 Inasea PMC | Designed by Templateism.com