Selasa, 18 Juni 2013

Gejala Sakit Jantung Yang Sering Disalah Artikan

Share & Comment
Kasus penyakit jantung koroner akut terus meningkat dan sering berakhir dengan kematian. Salah satu penyebab adalah ketidaktahuan masyarakat tentang pencegahan dan gejala penyakit sehingga tidak cepat tertangani pada stadium dini.



Hal ini dikemukakan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Utojo Lubiantoro dari Jakarta Heart & Vascular Center RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, dalam seminar Current Clinical Practice Guidelines 2012 di Rumah Sakit Gatot Subroto, diadakan Komunitas Medik Katolik Indonesia Wilayah Keuskupan Agung Jakarta.

Di Amerika Serikat, sindroma koroner akut jumlahnya tertinggi dibandingkan penyakit lain, yaitu 931.108 kasus. Disusul kasus kanker, 553.768 orang.

Penyakit jantung koroner disebabkan penyempitan pembuluh darah akibat penimbunan plak yang berlangsung dalam jangka waktu panjang. Hal ini terkait pola hidup pasien yang tidak sehat, antara lain banyak mengonsumsi makanan berkolesterol tinggi dan kurang serat, serta kurang berolahraga.

”Penyakit jantung koroner berlangsung perlahan, hingga tidak disadari. Mereka umumnya terlambat berobat,” kata Utojo.

Gejala penyakit juga sering ditafsirkan salah. Gejalanya berupa dada terasa tertekan, penuh, atau nyeri, hingga sesak napas disertai keringat dingin, rasa mual, atau pusing. Nyeri tidak hanya di dada tapi juga di bagian tubuh lain.

Pasien yang mengalami gangguan jantung, kata Utojo, mengalami nyeri di belakang tulang dada, ada juga yang nyeri di belakang tulang dada menjalar ke leher, bahu, hingga ke rahang. Rasa nyeri juga dapat menyerang punggung di antara kedua belikat. Selain itu, nyeri di dada bagian bawah atau ulu hati sering ditafsirkan sakit mag, padahal bisa merupakan tanda gangguan jantung.

Karena menganggap sakit mag atau ”masuk angin”, pasien mendapat pengobatan salah. Karena itu diagnosis yang tepat perlu ditegakkan sedini mungkin.

Prinsip perawatan antara lain tindakan untuk mencegah trombosis, meningkatkan pasokan oksigen, dan memulihkan aliran darah. Trombosis adalah proses koagulasi dalam pembuluh darah yang berlebihan sehingga menghambat aliran darah.

Upaya menekan kasus itu, kata Lukas Yusuf, Ketua Komunitas Medik Katolik Indonesia Wilayah Keuskupan Agung Jakarta, dapat ditempuh dengan memberikan panduan medis pada dokter umum. Mereka dapat menjadi jembatan untuk penanganan lanjutan penyakit tersebut.

Pihaknya mengeluarkan buku panduan yang mencakup 21 tema penyakit utama yang ditemukan di Indonesia. Penyakit itu dikelompokkan dalam penyakit gangguan metabolik, dislipidemia, muskuloskeletal, serta penyakit saluran napas dan alergi.

Sumber : Kompas Cetak, kompas.com
Tags:

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar :

Posting Komentar

 

Popular Content

Recent Posts

Manfaat Inasea PMC

Inasea Pure Marine Collagen (IPMC) adalah rumput laut murni dengan kandungan nutrisi esensial tinggi, rumput laut bahan baku IPMC mempunyai kandungan Vitamin dan mineral yang dapat berfungsi sebagai anti aging untuk meremajakan kulit, sehingga kulit menjadi kencang, halus, bersih dan bersinar.

Rumput laut IPMC mengandung zat anti peradangan yang dapat menekan produksi minyak alami kulit yang berlebihan. Minyak alami kulit yang berlebihan dapat menyumbat pori-pori kulit hingga menyebabkan jerawat dan peradangan. Rumput laut IPMC juga mampu mengeksfoliasi dan mendetoksifikasi sel-sel kulit mati yang menumpuk pada pori-pori kulit. Kandungan zat esensial yang terkandung didalam IPMC akan mampu mengatasi masalah-masalah tersebut sehingga akan membuat kulit menjadi sehat.

Selain mempunyai kandungan Kollagen nabati yang cukup tinggi rumput laut juga mempunyai zat-zat esensial lain yang sangat di perlukan oleh tubuh, di antaranya Vitamin B Kompleks, Vitamin C, Vitamin E, Beta Karotin, Zink, Antioksidan, Selanium dan Hormon. -READ MORE-


Diet Sehat Dengan Rumput Laut

Sebuah Universitas di Inggris, Hallam University, melakukan penelitian terhadap rumput laut terkait dengan penggunaan rumput laut sebagai makanan diet. Dalam penelitian ini menggunakan rumput laut secara utuh, bukan menggunakan ekstrak rumput laut ataupun produk jadi berupa Carrageenan ataupun lainnya. Rumput laut diaplikasikan dalam sebuah menu makanan berbentuk roti . Rumput laut berfungsi sebagai pengganti garam karena memiliki rasa yang asin. Roti yang disajikan juga sama sekali tidak mengandung garam sebab fungsinya sudah digantikan oleh rumput laut.

Penelitian ini dilakukan terhadap 79 orang pria sehat yang mengalami kegemukan. Peserta yang memakan roti isi rumput laut merasa cepat kenyang sehingga asupan kalorinya berkurang sebanyak 179 kalori sehari. Jumlah itu sama dengan jumlah kalori yang dibakar dengan berjalan di atas treadmill selama 1,5 jam. Pengurangan 100 kalori saja sudah cukup signifikan dalam program penurunan berat badan.

“Ini seperti makan roti biasa. Namun rasa asinnya berasal dari mineral rumput laut yang sangat kaya. Rumput laut mengandung mineral yang jauh lebih banyak dari tanaman di daratan,” kata Dr Craig Rose dari The Seaweed Foundation seperti dilansir The Telegraph, Jumat (23/3/2012).

Rumput laut dalam penelitian ini dipanen, dikeringkan dan digiling di pabrik lokal di Hebrides di luar Skotlandia. Tak satu pun peserta penelitian yang bisa membedakan roti biasa dengan roti yang ditambahi irisan rumput laut. Rasanya sama tetapi kadar natrium pada rumput laut jauh lebih rendah.

Copyright © Inasea PMC | Designed by Templateism.com