Satu lagi inovasi produk olahan rumput laut. Dibuat teh, sangat kaya khasiat.Data Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat, plasma nutfah rumput laut Indonesia saat ini sekitar 555 jenis atau 45% dari spesies rumput laut yang ada di dunia. KKP menetapkan rumput laut sebagai salah satu dari 10 produk unggulan perikanan. Sayangnya, pengolahan rumput laut masih belum banyak berkembang. Ekspor rumput laut masih didominasi oleh bahan baku kering. Padahal, dengan kandungan nutrisinya, rumput laut sangat baik jika diolah menjadi bahan pangan fungsional atau herbal.
Kaya MineralBahan pangan yang berasal dari laut dikenal kaya akan mineral, tidak terkecuali rumput laut. Beberapa jenis rumput laut seperti Gracillaria, Gelidium, Eucheuma, Hypnea, Sargassum, dan Turbinaria, menyimpan kandungan nutrisi dan nilai gizi yang berbeda.
Euchema, contohnya. Rumput laut yang banyak dibudidayakan ini mengandung mineral, seperti kalsium, kalium, zat besi, magnesium, yodium, vitamin B6, vitamin B12, vitamin C, omega 3, omega 6, juga antioksidan. Beberapa penelitian menyebutkan, kandungan antioksidan dalam Euchema 550 kali lebih kuat daripada vitamin C, kandungan proteinnya lebih tinggi ketimbang susu, serta kandungan omega 3 dan omega 6 pun jauh lebih tinggi dibandingkan ikan.
Lain lagi dengan Sargassum. Rumput laut yang dapat ditemukan di wilayah laut dalam ini mengandung vitamin A, B1, B2, B6, B12, dan C, serta mineral kalium, kalsium, fosfor, natrium, zinc atau seng, dan yodium. “Tapi kandungan terbaiknya itu yodium, selenium, dan seng. Ketiga mineral ini memang bagus untuk kesehatan,” jelas Murni Sudiro, pengusaha olahan rumput laut sekaligus konsultan herbal yang mondar-mandir di tiga kota, Jakarta, Bandung, dan Yogya.
Yodium, lanjut dia, bermanfaat dalam mengatasi penyakit kelenjar termasuk gondok. Sedangkan selenium berguna dalam mengatasi pertumbuhan sel yang abnormal dalam tubuh sehingga sangat bermanfaat dalam mengatasi kanker. Selenium bekerja dengan mengikat zat karsinogen pencetus kanker. Sementara seng berkhasiat untuk kesuburan. “Biasanya dihubungkan dengan kesuburan pria dan wanita. Biasanya bagi wanita yang sulit mempunyai anak, atau pria yang libidonya menurun,” papar Murni saat dihubungi AGRINA melalui telepon.
Tidak hanya mineral, rumput laut juga terbukti kaya akan serat. Tidak heran, konsumsi agar-agar yang berbahan baku rumput laut biasanya disarankan bagi yang pencernaannya bermasalah. Serat ini mengikat lemak, jadi bisa mereduksi lemak. Serat ini juga membantu proses pencernaan menjadi lebih optimal supaya menghasilkan metabolisme yang baik. “Dia (serat) menyerap sisa-sisa makanan dan penyakit dalam tubuh, sehingga kondisi feses menjadi lembek dan mudah dikeluarkan. Metabolisme yang baik inilah yang membuat sirkulasi darah menjadi lancar. Lancarnya sirkulasi darah akan membuat orang menjadi lebih sehat,” tambahnya. Sifat serat yang mengenyangkan dan membuat awet kenyang juga bermanfaat bagi penderita maag kronis, sering kembung, dan masuk angin.
Dibuat TehRagam produk hasil olahan rumput laut yang kini banyak beredar di pasaran jenisnya masih sangat terbatas. Yang paling dikenal berupa agar-agar atau jeli. Kemudian selama beberapa tahun terakhir muncul aneka olahan berupa sirup, minuman sari rumput laut, permen, es krim, dodol, tepung, dan berbagai produk kecantikan.
Murni tidak ketinggalan memanfaatkan peluang pasar yang terbuka. Sejak Mei 2013, wanita ramah ini mengolah dan mengemas rumput laut menjadi teh atau minuman kesehatan. “Dari rumput laut Sargassum atau rumput laut cokelat yang tidak dibudidayakan. Jenis ini memang paling tepat untuk dibuat teh,” ujarnya.
Rumput laut yang diambil perairan dalam sekitar 500 m dari bibir pantai ini dicuci dan dikeringkan berulang kali sampai benar-benar bersih dan kering sempurna. Rumput laut kering kemudian dihaluskan menjadi serbuk dan dikemas setiap 20 gr dalam kantong teh celup. Teh rumput laut dengan nama Labarona ini dipasarkan dalam kemasan karton berisi 20 kantong teh.
Walaupun tidak dibudidayakan, Murni mengaku tidak kesulitan dalam memenuhi kebutuhan bahan baku rumput laut Sargassum untuk produknya. Dalam sebulan, wanita asli Magelang ini bisa memproduksi sekitar 20 ribu kotak teh rumput laut. “Pemasarannya saat ini masih di wilayah Jawa saja karena kita terkendala di kemasan yang mudah rusak kalau untuk pengiriman jarak jauh,” tukas ibu yang sering tampil sebagai narasumber ahli herbal di televisi ini.
Ada anjuran tersendiri jika ingin merasakan manfaat optimal teh rumput laut Labarona ini. Teh diseduh dengan air mendidih layaknya menyeduh teh biasa. Dalam waktu 15-20 menit, teh akan berubah warna menjadi kuning kecokelatan dan sebaiknya langsung dihabiskan. “Kalau tidak segera diminum, kandungan antioksidannya akan hilang. Jadi, bukan untuk berkali-kali minum karena ini bukan teh untuk kenikmatan, tapi teh kesehatan,” tegasnya.
SUMBER
0 komentar :
Posting Komentar