Rabu, 07 Agustus 2013

6 Situasi Tak Terduga Saat Berhubungan Sex Yang Terjadi Pada Wanita

Share & Comment




Ada beberapa hal yang mungkin saja dialami perempuan saat bercinta. Misalnya mendadak ingin buang air kecil, muncul bau yang kurang sedap, atau insiden lain yang akhirnya membuat Anda tak mood bercinta. Wajar kalau kemudian Anda berpikir, "Ini normal nggak, sih?"

Menurut para ahli, ada enam hal tak terduga yang kerap dialami perempuan saat bercinta. Tapi tak perlu takut, karena ini semua normal dialami kok.

1. Vagina terasa kering
Dr Mary Jane Minkin, dokter kandungan dan kebidanan dari Yale University, mengungkapkan bahwa selama bercinta perempuan biasa mengalami kekeringan di area vaginanya. Faktanya, menurut laporan Women's Health, 1 dari 3 perempuan mengaku mengalami kekeringan di vagina saat sedang bercinta.  Bahkan, iritasi selama bercinta juga masih dianggap sebagai kondisi normal.

Untuk mengatasinya, Anda bisa menggunakan cairan lubrikasi. Namun, Minkin menyarankan untuk melakukan foreplay lebih lama sebelum bercinta. "Vibrator juga bisa membantu Anda untuk menghasilkan pelumas alami dari vagina," katanya.

2. Ingin buang air kecil
"Ketika mencoba beberapa posisi tertentu seperti doggy style, Anda pasti sering merasa ingin buang air kecil. Jangan khawatir, ini normal," ungkap sex coach Amy Levine.

Amy menambahkan bahwa hal ini biasanya terjadi karena adanya sensasi dari rangsangan di bagian G-Spot. Hal ini akan menyebabkan ejakulasi pada perempuan, dan keluar dari bagian uretra. Cairan ini jernih dan tidak berbau.

Agar keinginan buang air kecil ini tidak menghambat sesi bercinta, Levine menyarankan untuk buang air kecil terlebih dulu sebelum bercinta.

3. Berteriak
Nah, yang satu ini pasti hampir dilakukan semua perempuan. Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2011 lalu mengungkapkan bahwa 66 persen perempuan berteriak saat bercinta untuk mempercepat klimaks pasangannya. Sementara 87 persen lainnya, melakukan hal ini untuk meningkatkan kepercayaan diri pasangannya.

CNN melaporkan bahwa berteriak atau mengeluarkan suara-suara selagi bercinta bisa menjadi cara yang tepat untuk mengungkapkan keinginan Anda di ranjang. "Para perempuan harus lebih vokal lagi mengungkapkan keinginan mereka di ranjang, agar bisa orgasme," jelas sex educator, Patty Brisben.

4. Buang angin lewat vagina
Pernah merasakan ada udara yang mendesak keluar dari vagina saat sedang bercinta? Ini adalah hal yang normal, walaupun sebenarnya bukan benar-benar buang angin. Kondisi ini sebabkan karena adanya udara di dalam vagina yang harus dikeluarkan. Istilahnya, queefing. Hal ini bisa dihindari dengan sering berganti posisi setelah beberapa kali, dan menghindari posisi seks tertentu seperti doggy style.

"Seks bisa menjadi canggung kalau kita tiba-tiba buang angin. Kalau sudah terjadi, tertawakan saja lah hal itu sambil terus melanjutkannya," saran Levine.

5. Pikiran terpecah
Kadang saat sedang berhubungan seks, Anda merasa sulit konsentrasi. "Beberapa perempuan mengaku bahwa mereka mudah terpecah pikirannya, dan terganggu dengan berbagai hal yang terjadi dalam hidup mereka," jelas Kimberly Resnick Anderson, Direktur Summa Center for Sexual Health di Ohio. Entah itu memikirkan kejadian di kantor, mengingat-ingat apakah anak sudah minum susu, atau hal-hal yang lain.

Untuk mengatasinya, Anda harus mencoba untuk bisa memisahkan antara masalah yang satu dengan yang lain agar tak menyusup masuk ke dalam kamar tidur.

6. Sakit kepala
Sakit kepala saat bercinta biasanya disebabkan oleh nyeri di kepala dan leher akibat posisi seks yang dilakukan. Rasa sakit juga seringkali muncul ketika Anda mencapai orgasme. "Pada beberapa situasi, perempuan bisa mengalami sakit kepala yang parah saat bercinta. Ini bisa terjadi karena perubahan tekanan darah. Hal ini normal saja, tapi kalau sudah semakin parah ada baiknya untuk cek ke dokter," saran Minkin.

 
 
 
Sumber :
Tags:

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar :

Posting Komentar

 

Popular Content

Recent Posts

Manfaat Inasea PMC

Inasea Pure Marine Collagen (IPMC) adalah rumput laut murni dengan kandungan nutrisi esensial tinggi, rumput laut bahan baku IPMC mempunyai kandungan Vitamin dan mineral yang dapat berfungsi sebagai anti aging untuk meremajakan kulit, sehingga kulit menjadi kencang, halus, bersih dan bersinar.

Rumput laut IPMC mengandung zat anti peradangan yang dapat menekan produksi minyak alami kulit yang berlebihan. Minyak alami kulit yang berlebihan dapat menyumbat pori-pori kulit hingga menyebabkan jerawat dan peradangan. Rumput laut IPMC juga mampu mengeksfoliasi dan mendetoksifikasi sel-sel kulit mati yang menumpuk pada pori-pori kulit. Kandungan zat esensial yang terkandung didalam IPMC akan mampu mengatasi masalah-masalah tersebut sehingga akan membuat kulit menjadi sehat.

Selain mempunyai kandungan Kollagen nabati yang cukup tinggi rumput laut juga mempunyai zat-zat esensial lain yang sangat di perlukan oleh tubuh, di antaranya Vitamin B Kompleks, Vitamin C, Vitamin E, Beta Karotin, Zink, Antioksidan, Selanium dan Hormon. -READ MORE-


Diet Sehat Dengan Rumput Laut

Sebuah Universitas di Inggris, Hallam University, melakukan penelitian terhadap rumput laut terkait dengan penggunaan rumput laut sebagai makanan diet. Dalam penelitian ini menggunakan rumput laut secara utuh, bukan menggunakan ekstrak rumput laut ataupun produk jadi berupa Carrageenan ataupun lainnya. Rumput laut diaplikasikan dalam sebuah menu makanan berbentuk roti . Rumput laut berfungsi sebagai pengganti garam karena memiliki rasa yang asin. Roti yang disajikan juga sama sekali tidak mengandung garam sebab fungsinya sudah digantikan oleh rumput laut.

Penelitian ini dilakukan terhadap 79 orang pria sehat yang mengalami kegemukan. Peserta yang memakan roti isi rumput laut merasa cepat kenyang sehingga asupan kalorinya berkurang sebanyak 179 kalori sehari. Jumlah itu sama dengan jumlah kalori yang dibakar dengan berjalan di atas treadmill selama 1,5 jam. Pengurangan 100 kalori saja sudah cukup signifikan dalam program penurunan berat badan.

“Ini seperti makan roti biasa. Namun rasa asinnya berasal dari mineral rumput laut yang sangat kaya. Rumput laut mengandung mineral yang jauh lebih banyak dari tanaman di daratan,” kata Dr Craig Rose dari The Seaweed Foundation seperti dilansir The Telegraph, Jumat (23/3/2012).

Rumput laut dalam penelitian ini dipanen, dikeringkan dan digiling di pabrik lokal di Hebrides di luar Skotlandia. Tak satu pun peserta penelitian yang bisa membedakan roti biasa dengan roti yang ditambahi irisan rumput laut. Rasanya sama tetapi kadar natrium pada rumput laut jauh lebih rendah.

Copyright © Inasea PMC | Designed by Templateism.com